Manchester United
merupakan salah satu klub besar yang dimiliki oleh Britania Raya. Klub ini
telah berdiri lebih dari satu abad dan memiliki kisah tentang jatuh bangunnya
untuk bertahan dalam sepakbola professional. Berawal dari sebuah depot kereta
api Lancashire dan Yorkshire di Newton Heath, klub sepak bola terbentuk. Nama
klub sepak bola tersebut adalah Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railway
Football Club (Newton Heath LYR F.C) yang beranggotakan para pekerja depot
kerata api tersebut sebagai pemainnya. Klub inilah yang merupakan cikal bakal dari klub yang saat ini dikenal
dengan Manchester United.
Pada tahun 1902 Newton Heath LYR FC mengalami kesulitan keuangan dan
terancam bangkrut. Berbagai upaya dilakukan untuk menggalang dana menyelamatkan
klub tersebut. Salah satu yang unik adalah menggunakan anjing bernama Major.
Major adalah anjing milik kapten Harry Stafford. Major anjing penghibur yang
setiap pertandingan berkeliling ke bangku penonton untuk mengumpulkan sumbangan
dana dari para penonton dengan membawa kantong di pundaknya. Namun hal itu
tidak dapat menyelesaikan masalah keuangan klub tersebut. Kemudian
muncullah sosok john Henry Davies seorang direktur perusahaan bir Manchester
Breweries yang tertarik dan berniat membeli major. Namun sang pemilik Harry
Stafford awalnya tidak setuju, tetapi setelah dilakukan negosiasi akhirnya ia
setuju. Dalam kesepakatan
tersebut John Henry Davies akan menginvestasikan dana untuk Newton Heath.
Pada pertemuan dewan klub setelah John Henry Davies menginvestasikan dana
ke klub, diusulkan untuk mengganti nama klub. Nama Manchester Central dan
Manchester Celtic sempat diajukan. Namun salah satu dewan klub asal Italia
Louis Rocca mengusulkan nama Manchester United dan disetujui oleh sebagian
besar dewan yang hadir. Akhirnya resmilah pada 26 April 1902 Newton Heath berubah nama menjadi Manchester United
hingga sekarang.
Semenjak berdiri hingga sekarang Skotlandia memiliki arti yang sangat
penting dalam kejayaan Manchester United. Pada tahun 1910 Manchester United
berpindah markas menuju Old Trafford yang terletak di Manchester Barat. Stadion
baru tersebut dibangun pada tahun 1909 oleh arsitek asal Skotlandia Archibald Leitch. Stadion megah tersebut akan menjadi
saksi jatuh bangunnya klub Manchester United dalam meraih kejayaan.
Manchester United harus
bersabar lama untuk memulai masa kejayaan. Awal era kejayaan pertama dimulai
pada tahun 1954. Saat itu klub menunjuk seorang asisten manajer dari klub Liverpool,
Matt Busby, untuk dijadikan manajer klub. Langkah ini sangat tepat. Selama di tangan manajer asal Skotlandia, Manchester United menjadi
tim papan atas Inggris gelar-gelar domestik berhasil diraih. Puncaknya pada
tahun 1968 Manchester United berhasil meraih Piala Champions setelah mengalahkan
klub raksasa Portugal, Benfica dengan skor 4-1 di partai final. Manchester
United menjadi klub Inggris pertama yang meraih gelar Piala Champions. Setelah
itu Matt Busby dianugerahi gelar ”Sir” dari Ratu Inggris.
Pada era Matt Busby sempat terjadi tragedi yang sangat memilukan yang
dikenal sebagai Tragedi Muenchen (Tragedy Munich). Pada 6 Februari 1958, sebuah
pesawat Twin Engined Elizabethan milik British European Airways (BEA) gagal
terbang dan meledak. Peristiwa tersebut menewaskan hampir seluruh punggawa
United dan Matt Busby menjadi salah satu dari punggawa United yang selamat.
Pada saat itu menjadi era duka bagi United. Peristiwa tersebut tidak hanya
membekas bagi pendukung United saat itu saja, melainkan bagi dunia dan dari generasi-generasi
pendukung Manchester United.
Setelah meraih gelar Piala Champions pertamanya, Sir Matt Busby memutuskan
untuk mengundurkan diri dari jabatan manajer setan merah. Keputusan ini sungguh
mengejutkan karena para pendukung merasa Sir Matt Busby tak tergantikan. Namun,
keputusan telah dibuat dan Busby tetap pergi dari Old Trafford. Sepeninggal
Busby benar saja prestasi Manchester United pun menurun. Selama lebih dari satu
dekade United minim prestasi. Bahkan United sempat turun kasta ke divisi dua
pada tahun 1972.
Butuh waktu lama Manchester United menanti sosok yang pantas menangani tim
menuju kejayaan. Penantian itu berujung pada penunjukan manajer asal Skotlandia Alexander Chapman Ferguson
pada November 1986. Alex Ferguson
datang ke Old Trafford dengan prestasi cukup cemerlang. Pada 11 Mei 1983 merupakan hari bersejarah
bagi Ferguson. Pada hari itu Ferguson berhasil membawa Aberdeen menjuarai Piala
Winners dengan mengalahkan klub raksasa Spanyol, Real Madrid 2-1. Prestasi
tersebut melambungkan nama Ferguson. Pada tahun 1985 Ferguson ditunjuk sebagai
pelatih sementara Timnas Skotlandia menjelang Piala Dunia 1986 di Mexico karena
Jock Stein pelatih Skotlandia sebelumnya meninggal dunia.
Ferguson datang ke Old Trafford dengan kondisi tim yang kacau. Pemain tidak
disiplin dan pecandu alkohol. Hal ini yang awalnya dibenahi oleh Ferguson.
”Roma tidak dibangun dalam waktu semalam”, pepatah tersebut sangat cocok dengan
kiprah awal Ferguson di Manchester United. Butuh waktu empat musim untuk
Ferguson melabuhkan gelar pertamanya bagi United. Dibawah bayang-bayang
pemecatan, Ferguson melabuhkan Piala FA musim 1989/1990 ke Old Trafford. Gelar
tersebut seakan kunci untuk membuka pintu menuju gelar-gelar berikutnya. Jelas
saja ketika liga berubah format menjadi Liga Primer Inggris pada musim
1992/1993 laju Manchester United tidak tertahankan. Puncak era Ferguson adalah
pada musim 1998/1999 ketika membawa United meraih treble winner. United meraih
gelar juara liga, Piala FA, dan Liga Champions dengan mengalahkan Bayern Muenchen
dalam final yang dramatis dan dianggap salah satu final terbaik abad 20. Pada
musim 2009/2010 juga merupakan musim terbaik Ferguson karena berhasil membawa
United menyamai gelar terbanyak Liga Inggris milik Liverpool sebanyak 18 trofi.
Pada musim berikutnya United melampaui Liverpool dengan 19 gelar juara.
Pada akhir musim 2011/2012 Ferguson tertahan tetangga United yaitu
Manchester City dalam perebutan gelar liga. Namun Ferguson tetap menciptakan
rekor tersendiri. Dia berhasil melampaui rekor Sir Matt Busby dengan menjadi
manajer setan merah selama 25 tahun. Selain itu juga pada 23 November 2004
ketika menjamu Olympique Lyonnais di ajang Liga Champions Ferguson merayakan
pertandingan ke-1000 sebagai manajer Manchester United. Tidak mudah mencapai
angka tersebut dalam satu tim. Tidak
heran jika Ferguson menjadi legenda di Theatre of Dreams. Para pendukung tidak
akan risau pemain-pemain bintang pergi dari Old Trafford selama Ferguson masih
duduk sebagai manajer.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda Ferguson untuk pensiun sebagai
manajer Manchester United. Namun nama-nama tenar sudah dimunculkan untuk
menjadi suksesor sang manajer, dari sang anak Darren Ferguson, Jose Mourinho,
Pep Guardiola, hingga sang mantan assisten Carlos Queiroz. Nama David Moyes
manajer Everton asal Skotlandia
sempat dianggap paling pantas menggantikan peran Ferguson di Manchester United.
Moyes dianggap memiliki konsep dan kedisiplinan yang sangat mirip dengan
Ferguson. Namun itu semua baru spekulasi hingga Ferguson benar-benar mengucap
selamat tinggal pada kursi manajer sepak bola. Hal yang tidak ada satu orang
pun yang tahu kapan dia akan pensiun. Pintu rekor akan terus terbuka untuk
Ferguson.
”Saya pikir bekerja adalah
sesuatu yang penting dan saya hidup untuk bekerja. Beberapa orang menginginkan
tidak bekerja, tetapi saya ingin terus bekerja selama saya hidup.” (Sir Alexander Chapman Ferguson)
[ERN ; 4-8-2012 ; 18:04]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar