Jumat, 11 Oktober 2013

Penentuan Di Grup H







Minggu ini 11-15 Oktober 2013 pertandingan liga-liga Eropa libur sejenak untuk pegelaran kualifikasi Piala Dunia 2014 Brazil. Fase kualifikasi Eropa telah memasuki tahap akhir dimana masing-masing negara tinggal menyisakan 1 hingga dua pertandingan. Negara-negara besar yang punya sejarah sepak bola panjang sudah memastikan tampil di Brazil tahun depan, diantaranya, Italia, Belanda, Jerman, dan Swiss. sementara negara-negara seperti Belgia, kroasia, Portugal, Russia, dan Yunani masih harus menentukan posisi lolos langsung atau harus melewati babak playoff pada bulan November 2013.
Disaat sebagian grup sudah terlihat negara mana yang akan lolos, lain halnya dengan Grup H yang dihuni oleh Inggris, Ukraina, Montenegro, Polandia, Moldova, dan San Marino. Dari grup tersebut masih ada 4 tim yang berpeluang untuk tampil di Brazil langsung tanpa jalur Playoff, yakni Inggris, Ukraina, Montenegro, dan Polandia. Jarak poin antara peringkat satu yang diduduki oleh Inggris dan peringkat 4, Polandia, hanya selisih 3 poin dengan masing-masing negara menyisakan dua partai.
Bigmatch pun akan digelar pada 11 oktober 2013 dimana peringkat 1, Inggris, akan menjamu peringkat-3, Montenegro. Jarak poin antara kedua negara tersebut berselisih satu poin. Pada pertemuan pertama di kualifikasi Piala Dunia Brazil, 26 Maret 2013, Montenegro berhasil menahan imbang timnas Inggris dengan skor 1-1 dimana Damjanovic dan Rooney menjadi bintang bagi masing-masing negara. Semenjak pertemuan pertama tersebut kedua negara belum terkalahkan oleh lawan-lawannya.
Sementara, di tempat lain pertandingan penentuan juga terjadi antara peringkat-2, Ukraina, menjamu peringkat-4, Polandia. Ukraina sendiri hanya berselisih satu poin dengan pemuncak klasemen, Inggris, hanya berbeda selisih gol dengan peringkat-3, Montenegro, dan berbeda dua poin dengan sang calon lawan, Polandia. Dua pertandingan grup H tersebut akan menjadi penentuan mulus atau tidaknya menuju Brazil bagi keempat negara tersebut.
Berikut adalah jadwal lengkap PPD 2014 Zona Eropa:
Grup A
11 Oktober 2013
Kroasia vs Belgia (Live, ANTV,11-10-2013,  22:50 WIB)
Wales vs Makedonia.

Grup B
11 Oktober 2013
Armenia vs Bulgaria.
Malta vs Republik Cheska.
Denmark vs Italia

Grup C
11 Oktober 2013
Kepulauan Faroe vs Kazakhstan.
Jerman vs Republik Irlandia.
Swedia vs Austria.

Grup D
11 Oktober 2013
Andorra vs Rumania.
Estonia vs Turki.
Belanda vs Hongaria.

Grup E
11 Oktober 2013
Albania vs Swiss.
Islandia vs Siprus.
Slovenia vs Norwegia.

Grup F
11 Oktober 2013
Azerbaijan vs Irlandia Utara.
Luksemburg vs Russia.
Portugal vs Israel (Live, Tvone, 12-10-2013, 02:45 WIB).


Grup G
11 Oktober 2013
Lithuania vs Latvia.
Bosnia Herzegovina vs Liechtenstein.
Yunani vs Slowakia.

Grup H
11 Oktober 2013
Moldova vs San Marino.
Ukraina vs Polandia.
Inggris vs Montenegro.

Grup I
11 Oktober 2013
Spanyol vs Belarus (Live, RCTI, Sabtu, 12-10-2013,02:00 WIB)


ERN
11-10-2013 (11:05)

Rabu, 09 Oktober 2013

Perjalanan Wisata Dua Kota


                                         

Lawang Sewu - Salah satu Objek wisata Kota Semarang
        Kali ini saya akan menuliskan tentang pengalaman bersama teman-teman saya berwisata ke dua kota, yaitu Semarang dan Jogja pada tanggal 4-6 oktober 2013. Saya dan tiga teman saya menggunakan jasa kereta api untuk memfasilitasi liburan kami ini. Kami memesan tiket satu bulan sebelum keberangkatan di Indomaret yang melayani jasa pemesanan tiket. Maklum, kalau membeli di dekat hari keberangkatan takut habis. Lagipula, tiket kereta api saat ini sudah bisa dipesan 90 hari sebelum hari keberangkatan.
        Pada tanggal 8 september 2013 Kami memesan tiket kereta Tawang Jaya jurusan Pasar Senen – Semarang dengan harga Rp. 45.000,-  karena kami memesan tidak langsung ke loket di stasiun, melainkan melalui jasa Indomaret, pemesanan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp.7500,-.  Saya dan teman-teman saya sebenarnya tidak merencanakan pergi ke Semarang, melainkan ke Jogja. tapi karena tiket kereta yang langsung ke Jogja sudah habis semua, ya jadi kita mampir ke Semarang terlebih dahulu. Selain memesan tiket berangkat, kami juga sekalian memesan tiket kereta Gaya Baru Malam untuk pulang tanggal 6 oktober 2013. Tiket Gaya Baru Malam sendiri harganya Rp.55.000,-.
       Oke, tidak terasa waktu yang ditunggu telah tiba. Jumat, 4 oktober 2013 kami berangkat bersama menuju stasiun Pasar Senen. Karena itu hari kerja, jadi ada dua orang diantara teman saya yang bekerja terlebih dulu. Lagipula kereta Tawang Jaya kami berangkat malam pukul 22.10 dari Pasar Senen.
Perjalanan Pasar Senen membutuhkan waktu kurang lebih 9 jam. Kami sampai di stasiun Semarang Poncol Sabtu pagi, 5 Oktober 2013 sekitar pukul 06.45. Sebenarnya di tiket kami, seharusnya waktu tiba  kereta Tawang Jaya pukul 05.16. Ya, untuk hal yang satu itu dimaklumi saja. Walaupun terlambat, kami tetap menikmati suasana pagi kota Semarang yang masih tenang dan belum terlalu ramai. Karena masih pagi kamipun menyempatkan untuk sarapan di kedai kaki lima depan Stasiun Semarang Poncol. Dengan harga yang terjangkau mampu mengenyangkan perut kami di pagi hari..hehe..
        Sebelum berangkat ke Jogja, kami menyempatkan dulu mengunjungi objek wisata Lawang Sewu. Lokasi Lawang Sewu sendiri tidak terlalu jauh dari Stasiun Semarang Poncol. Kami membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit berjalan kaki. Lagipula masih pagi dan udara masih segar. Lawang sewu sendiri merupakan sebuah museum yang pada zaman Belanda digunakan sebagai kantor perkeretaapian Belanda. Untuk masuk lawang sewu kami harus membeli tiket seharga Rp.10.000,-/orang. Walau cukup besar, kalian tidak akan rugi begitu masuk ke lawang sewu. Pokoknya recomended untuk disinggahi oleh para traveller atau backpacker selagi mengunjungi kota Semarang.
        Setelah puas menikmati wisata Lawang Sewu, kami berempat segera berangkat ke kota tujuan utama kami, Jogjakarta. Dari Simpang Lima Semarang, kami naik mikro bus (kalo di jakarta, metro mini) menuju Banyumanik. Tarif mikro bus tersebut flat (jauh-dekat) Rp.4000,-. Pokoknya kalau naik mikro bus tersebut, tinggal bilang aja turunin di Banyumanik, pasti tahu kondekturnya.
        Setelah turun di Banyumanik pasti banyak para kernet bus yang berusaha mencari penumpang menuju Solo atau Jogja. kalau bisa jangan asal naik, tanya aja satu-satu kernet dari beberapa PO. Bus yang ada disitu. Karena mereka menawarkan harga yang berbeda-beda, padahal fasilitas relatif sama. Kami saat itu memilih untuk naik bis PO. Nusantara jurusan Semarang – Terminal Jombor (Jogja). Tarifnya murah dibandingkan bis yang lain, yaitu Rp.40.000,- dan dilengkapi AC pula.
       Waktu tempuh dari banyumanik ke terminal Jombor kurang lebih 3 jam. Kami berangkat pukul 12.00 dan sampai di Jogja kurang lebih jam 3 sore. Selama perjalanan terdapat pemandangan menarik terutama di kabupaten Ambarawa, karena sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Saya tidak lama menikmati pemandangan alam tersebut, karena sepanjang perjalanan saya disibukkan dengan aktivitas tidur..hahaha..
       Sampai di Jogja kami menuju kawasan Malioboro untuk mecari penginapan tempat kami berteduh dan beristirahat selama di Jogja. Akhirnya kamipun mendapatkan penginapan yang nyaman dan pokoknya recomended. Karena selain  nyaman dan tenang harganya pun murah dan terjangkau. Nama penginapannya WHW, singkatang dari Wisma Hasta Wisata bertepat di jalan Sosrokusuman, kawasan Jalan Malioboro, Jogjakarta.
       Kami menikmati istirahat kami dipenginapan mengingat perjalanan yang cukup jauh dari Jakarta ke Semarang dan dilanjutkan lagi ke Jogjakarta. Baru pada malam harinya kami keluar untuk menikmati suasana malam minggu di Malioboro. Ramai jelas, tapi bukan karena malam minggu saja Malioboro ramai. Ternyata saat itu bertepatan dengan Jogjakarta yang sedang merayakan HUT yang ke 257. Pada malam itu perayaan berpusat di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949,  Jogjakarta. Pokoknya kami cukup beruntung datang ke Jogja bertepatan dengan perayaan HUT Jogjakarta. kami pun menikamati hingga larut malam dengan wisata kuliner khas Jogja, seperti kopi jossdan teman-temannya di menu angkringan.
       Minggu, 6 Oktober 2013 merupakan hari terakhir liburan kami di Jogja. Namun, kami masih punya satu tempat wisata lagi yang harus kami kunjungi, yaitu Candi Prambanan. Candi Prambanan ini cukup jauh dari pusat kota Jogja. Letak Candi Prambanan sendiri tepatnya sudah termasuk wilayah Klaten. Untuk sampai Candi Prambanan dari penginapan kami di Malioboro, kami hanya perlu menaiki Trans Jogja nomor 1A dan turun di halte Prambanan. waktu yang tempuh dari Malioboro sampai Candi Prambanan kurang lebih 1 jam (Kebayang kan jauhnya). Harga tiket masuk Candi Prambanan sebesar Rp. 30.000,-. Selain itu ada juga paket kunjungan Candi Prambanan dengan Candi Ratu Boko, harganya Rp.45.000,-. Namun karena kami tidak punya banyak waktu, akhirnya kami memilih untuk mengunjungi candi Prambanan saja. Total biaya yang dikeluarkan adalah 33.000 rupiah. Trans Jogja Rp.3.000,- dan Tiket Candi Prambanan Rp.30.000,-.
Pukul 15.00 kami pun menyudahi kunjungan Candi Prambanan dan bersiap menuju stasiun Lempuyangan untuk pulang kembali menuju Jakarta. Kerata yang akan membawa kami pulang, Gaya Baru Malam, berangkat dari Stasiun Lempuyangan pukul 17.10. Waktu yang kami lewati dari Prambanan ke Lempuyangan kurang lebih 1 jam dengan menggunakan Trans Jogja. Jam setengah lima kami pun sudah sampai di Stasiun Lempuyangan dan menunggu kereta kami tiba pukul 17.00 dari Jawa Timur. Kereta kamipun berangkat sesuai jadwal pukul 17.10. Perjalanan pulang kami lewati dengan banyak istirahat karena sudah cukup lelah kurang lebih 3 hari kami menghabiskan dengan jalan-jalan. Untuk pulangnya kami lebih memilih turun di Stasiun Bekasi karena lebih dekat dengan rumah kami masing-masing. Perjalanan pulang kami membutuhkan waktu sekitar 8 jam. Kami sampai di Stasiun Bekasi pukul 01.35 WIB. Kamipun berpisah menuju rumah masing-masing dan melanjutkan aktivtas kembali di pagi harinya.
        Itulah sedikit pengalaman perjalanan kami semoga bisa menambah informasi bagi kalian yang ingin bepergian. Terima Kasih buat sahabat seperjalanan, Novrizal, Arizaldy, dan Akhyar. Kemudian Ari yang batal ikut karena ada halangan pekerjaan, jadi ada yang kurang broo..hohoho... Kemudian juga yang belum sempat ikut, Wandi dan Dhanu. Sangat menunggu perjalanan berikutnya guys.. 


Kamis, 26 September 2013

Invasi Spanyol Jilid Kedua



Rafa Benitez - Nahkoda invasi Spanyol Jilid II

Bursa transfer musim panas 2013 Serie A Italia kembali bergairah. Setidaknya itu diwakili beberapa klub besar yang memboyong beberapa nama tenar. Terhitung Gervinho, Tevez, dan Llorente melewati gerbang Serie A menuju Roma dan Juventus. Namun, yang menyita perhatian lebih adalah klub asal Naples, SSC Napoli.
Pasca kepergian sang pelatih Mazzari menuju Inter dan hengkangnya sang bomber Edinson Cavani ke Paris Saint Germain, Napoli bergegas membenahi skuadnya. Dana melimpah dari transfer Cavani langsung dimanfaatkan sang Presiden Aurelio De Laurentiis. Rafael Benitez didatangkan untuk menahkodai Napoli.
Setelah ditunjuk sebagai manajer Napoli, Benitez langsung bertindak cepat di bursa Transfer. Gonjang-ganjing ketidaknyamanan dalam tim Real Madrid pasca melepas Jose Mourinho ke Chelsea dan juga rumor transfer Bale dimanfaatkan dengan baik. Pemain-pemain yang diramalkan akan tersisih dibujuk menuju San Paolo. Terbukti tiga punggawa Real Madrid yakni Gonzalo Higuain, Raul Albiol, dan Jose Callejon berhasil dijerat oleh Benitez.
Tidak berhenti disitu, Benitez juga berhasil meminjam mantan anak asuhnya dari Liverpool, Jose Manuel Reina. Kedatangan Reina ini melengkapi gerbong Spanyol yang dibawa Benitez ke Napoli yaitu, Albiol dan Callejon. Kebijakan Benitez ini memang cukup asing di Italia. Di luar dari sisi kemampuan pemain yang dibawa, pemain-pemain Spanyol memang cukup asing di Italia. Sepanjang abad 21, ini bisa dikatakan invasi pemain Spanyol jilid kedua.
Kebijakan transfer Napoli tersebut mengingatkan kembali pada awal Abad 21 dimana beberapa pemain La Liga khususnya pemain Spanyol masuk ke Serie A. Pemain-pemain tenar seperti Francisco Farinos, Jose Mari, Javi Moreno, Gaizka Mendieta, dan Ivan de la Pena menarik minat klub papan atas Italia pada medio 2000-2002. Pemain-pemain tersebut terditribusi ke dalam 3 tim. Farinos di Inter, Jose Mari dan Javi Moreno ke AC Milan, kemudian Mendieta dan De La Pena ke Lazio.
Sayangnya invasi jilid pertama tersebut dinilai gagal total. Para matador tersebut kesulitan dalam beradaptasi dengan Sepak bola Italia. Terbukti mereka cukup kesulitan menembus skuad utama di masing-masing klubnya. Mereka pun harus menerima nasib tragis dengan mengalami proses peminjaman atau di jual kembali.
Melihat musim ini terutama Napoli, patut ditunggu tuah dari gerbong Spanyol tersebut. Napoli dengan Benitez pun menjawab di awal-awal pembukaan Serie A yang telah bergulir 4 giornata mereka mampu berada di puncak klasemen Serie A dengan poin sempurna. Apakah mereka akan tetap konsisten? Waktu yang akan menjawabnya.
ERN 
26/9/2013 (3:04)

Senin, 23 September 2013

Sumbangsih Kaka Untuk Milan



       Bursa transfer musim panas 2013 memiliki cerita lain selain mega transfer Gareth Bale. Masuknya Gareth Bale membuat Madrid harus merampingkan skuadnya untuk mengefisiensikan  finansial klub. Pemain seperti Gonzalo Higuain, Mesut Ozil, dan Raul Albiol harus hengkang. Menjelang bursa transfer ditutup terjadi kejutan dimana Ricardo Kaka memilih untuk pergi ke tim yang telah membesarkan namanya, AC Milan.
        Kepindahan Kaka cukup mengejutkan mengingat Real Madrid berhasil mendatangkan pelatih yang berhasil membesarkan namanya di Eropa yaitu, Carlo Ancelotti. Kedatangan Carletto –sapaan akrab Ancelotti- dianggap akan mengembalikan sentuhan ajaib Kaka seperti di Milan. Namun, Kaka memutuskan lebih memilih untuk kembali ke Milan agar mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak mengingat menumpuknya pemain tengah di Madrid.
        Demi kepindahannya ke Milan tersebut, Kaka bahkan rela gaji yang diterimanya di Milan dipangkas hingga 50% dari gajinya di Madrid. Hal tersebut menunjukkan betapa inginnya Kaka pindah dari Madrid menuju AC Milan. Keputusan tersebut tentu saja disambut gembira para milanisti terutama di Italia, mengingat mereka berhasil membawa “pulang” puzzle yang hilang.
        Kembalinya Kaka ke AC Milan memberikan harapan besar kepada pendukung Milan akan kembalinya kejayaan klub.  Sayang, ketika menjalani debut kedua bersama AC Milan saat melawan Torino pada 15 September 2013, Kaka harus mengalami cedera paha. Cedera tersebut membuat Kaka akan menepi kurang lebih satu bulan.
        Namun, walaupun sedang cedera, Kaka menunjukkan sumbangsihnya untuk AC Milan. Ia rela untuk tidak menerima gaji selama proses penyembuhan cedera tersebut. Hal tersebut diapresiasi Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, “Kaka membuat keputusan luar biasa ketika dia memutuskan tak menerima gaji selama mengalami cedera. Dia pantas mendapatkan acungan jempol.” Ucap Galliani.
        Hal tersebut menunjukkan betapa Kaka sangat mencintai AC Milan. Bahkan ketika menjalani musim pertamanya bersama AC Milan yang berujung pada Juara Serie A musim 2003/2004, Kaka sempat berkata, “Dalam darah saya mengalir DNA Milan”.

ERN 
23/9/2013 (22:45)