Minggu, 23 Juni 2013

Kilau Semangat Di Israel

Selasa, 18 Juni 2013 sekelompok anak muda berhasil membuktikan kepada dunia dengan sebuah prestasi yang membanggakan. Berjuang kurang lebih dua minggu anak-anak muda tersebut berhasil menyingkirkan anak-anak muda dari negara Eropa lain yang memiliki semangat dan tujuan sama. Ya, inilah kisah dari kejuaraan Piala Eropa U-21 yang diselenggarakan di Israel. Pada hari selasa malam waktu Indonesia diselenggarakan partai Final antara kesebelasan Italia U21 melawan Spanyol U21. Yang bertanding memang buka timnas Spanyol yang dihuni oleh Casillas, Pique, Xavi, Iniesta, atau Italia yang diperkuat oleh Buffon, Chiellini, Pirlo, dan Ballotelli. Namun, jangan pernah remehkan anak-anak muda tersebut.
Dua tim yang bertemu memang sudah diunggulkan untuk melangkah jauh di turnamen tersebut. Terlebih lagi Spanyol merupakan juara bertahan. Namun, yang akan saya bahas disini bukan hasil dari pertandingan tersebut yang dimenangkan oleh Spanyol dan menjadikan mereka juara dua kali beruntun, tahun 2011 dan 2013. Saya akan membahas negara-negara yang mulai memikirkan masa depan mereka di sepak bola. Sebenarnya tidak hanya dua negara tersebut yang sedang berkembang dalam pembinaan usia dini. Ada juga Jerman, Belanda, Brazil, Norwegia, dan banyak lagi negara-negara yang sudah mulai memikirkan pembinaan usia dini dan menuai hasilnya.
Pada saat ini Spanyol memang menjadi trending topic dalam pembinaan usia dini. Kita tentu mengenal akademi La Masia milik Barcelona yang berhasil melahirkan pemain Jenius seperti Xavi, Iniesta, dan juga pemain terbaik dunia Lionel Messi. Kemudian, masih ada lagi Castilla milik Real Madrid dan juga Baskonia milik Athletic Bilbao yang rutin menghasilkan talenta-talenta berbakat seperti Alvaro Morata (Castilla) dan Iker Muniain (Bilbao). Di Spanyol pemain-pemain muda berbakat memang diberi perhatian lebih untuk mendapatkan atmosfer kompetisi tingkat atas. Mayoritas liga-liga professional di Eropa sudah menekankan pengembangan akademi pada klub-klub pesertanya.
Setelah diselenggarakannya Final Euro U21 yang menujukkan bagaimana semangat anak-anak muda berbakat Eropa, tidak sampai satu hari di Jakarta tepatnya juga menampilkan tim muda meraka, yaitu Timnas U-23 Garuda. Pada rabu sore di Stadion Gelora Bung Karno diadakan sebuah pertandingan persahabatan antara Timnas U-23 melawan Jakarta All Star yang diperkuat oleh Radja Nainggolan dan beberapa pemain veteran dan berpengalaman yang rata-rata usianya di atas 30 tahun. Ironi terjadi pada pertandingan tersebut, semangat anak-anak muda garuda berhasil dikalahkan oleh pengalaman tim Jakarta All Star. Selain itu juga anak-anak muda garuda seperti bermain tanpa pola dan taktik dan lebih menekankan pada aksi individual. Hal ini tentu saja PR besar bagi PSSI dalam membina usia muda. Di saat negara-negara Eropa dan tetangga di Asia Tenggara memikirkan masa depan sepak bola mereka, PSSI hanya sibuk meributkan masalah organisasi. Tragis.
ERN

Selasa, 18 Juni 2013

Kesalahan Untuk Mulia

Kesalahan mudah sekali ditemukan dalam kehidupan manusia. Itu karena tidak terlepas dari sebuah ketentuan alam dan agama bahwa yang sempurna hanyalah satu yaitu Tuhan. Sementara, manusia merupakan makhluk mulia namun tak sempurna. Dua buah kata ”Mulia” dan ”tak sempurna tidak boleh dipisah untuk mendefinisikan tentang manusia.

Sebenarnya buat apa Tuhan menciptakan kata dan definisi dari ”kesalahan”? Mungkin hukum kausalitas akan bisa menjawab sedikit dari semua itu. Semua hal akan menemukan sebuah pola yang sama, sebab akan menentukan akibat, akibat itu berasal dari sebab. Rumus baku yang entah sudah bertahan berapa tahun atau abad. Manusia memang makhluk yang tidak sempurna, maka dari itu manusia tidak akan pernah luput dari sebuah kesalahan. Baik kesalahan dalam mengambil keputusan, menentukan pilihan, kesalahan dalam memandang suatu hal hingga salah melakukan tindakan, dan masih banyak kesalahan-kesalahan lain yang sudah tak terhitung dari awal kehidupan ini direncanakan. Mungkin juga saya membuat tulisan ini adalah sebuah kesalahan yang saya buat dalam hidup saya...hmmm..

Namun, bukan berarti kesalahan akan selalu membawa anda ke titik nadir. Karena kesalahan juga bisa membawa seseorang ke titik puncak dari sebuah kehidupan baik dalam sisi batin atau lahiriahnya. Kembali melihat kalimat terakhir dari paragraf pertama, manusia merupakan makhluk mulia namun tak sempurna. Ketika kesalahan terjadi, semua tidak berhenti dan menemukan titik akhir disitu, melainkan hal tersebut merupakan awal dari sebuah jalan yang akan menentukan posisi seseorang sebagai manusia. Tidak mengakui kesalahan yang diperbuat, sama saja menerjunkan posisi manusia ke titik nadir yang akan sama saja merendahkan diri manusia tersebut. Sebaliknya, mengakui apa yang telah diperbuat merupakan suatu kesalahan akan membuat manusia terangkat menjadi makhluk yang mulia. Mengakui kepada diri sendiri bahwa yang dilakukan salah, akan membuat manusia memuliakan dirinya dan ketika manusia menganggap dirinya mulia, dia akan selalu berusaha menuju arah yang lebih baik dan lebih baik. Dan mengakui kesalahan kepada orang lain tentang apa yang telah kita perbuat terhadapnya, akan membuat kita mulia di mata orang lain.

Memang tidak mudah mengakui apabil yang dilakukan oleh diri itu salah. Mengaku kepada diri sendiri bahwa yang dilakukan salah saja berat, apalagi mengaku kepada orang lain tentang kesalahan yang dibuat terhadapnya. Namun, harus dirasakan tentang apa yang telah terjadi, semakin tidak jujur kepada diri sendiri, akan membuat manusia terus melakukan kesalahan yang nantinya akan membuat penyesalan yang sangat tidak biasa. Dan ketika itu datang manusia hanya bisa meratapi dan melihat ke belakang dan berkata dalam diri ”seandainya gw tidak melakukan ini./ seandainya gw gak melakukan itu” dan berbagai kata-kata penyesalan lainnya. Sadarilah dan akuilah, yakin itu akan membawa kebaikan dalam hidup manusia.

Selasa, 11 Juni 2013

Selamat Kembali, Mou!

Akhirnya setelah bergulir ketidakpastian selama beberapa pekan kebelakang, kepastian itu akhirnya tiba. Kepastian tentang kemana Jose Mourinho akan pindah terjawab sudah. Dia akan kembali ke tim yang sempat dia tangani dari musim panas 2004 hingga 2007, Chelsea. Ini bisa disebut sebagai Mourinho Jilid 2 di Chelsea.
Jose Mourinho meninggalkan Chelsea pada medio september 2007 setelah dipecat oleh pemilik klub, Roman Abramovich. Banyak berita yang beredar bahwa hubungan antara keduanya retak karena sang pemilik terlalu ikut campur dalam hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan dalam tim, salah satunya adalah perekrutan Andrey Shevchenko. Pasca perekrutan tersebut hubungan keduanya mulai renggang dan tidak harmonis kembali.
Tiga musim di Chelsea Mourinho berhasil menorehkan hasil yang gemilang. Mou berhasil membuat Chelsea menjadi tim yang menakutkan. Tercatat selama 3 musim Chelsea tidak pernah terkalahkan di kandang. Sebuah rekor yang fantastis yang ditorehkan oleh ”The Special One”.
Setelah didepak dari kursi pelatih Chelsea Mourinho menerima pinangan Inter Milan pada musim 2008/2009. Selama di Inter Milan Mourinho sangat sukses. Terlebih pada musim 2009/10 dia berhasil membawa Inter Milan menjadi satu-satunya tim di Italia yang pernah meraih treble winners, yaitu juara Liga Champions, Scudetto Liga Italia SerieA, dan juara Coppa Italia. Hal tersebut membuat tim raksasa Spanyol, Real Madrid, berminat menggunakan jasanya. Mou pergi dari Inter Milan munuju Spanyol dengan baik-baik.
Di Real Madrid Mou terbilang sukses dengan mampu mematahkan dominasi Barcelona pada musim 2011/12 dengan membawa Los Galacticos menjadi jawara La Liga. Namun sikap keras dan tegas Mourinho kembali menuai masalah di klub ibukota. Kebijaan Murinho di klub ibu kota banyak tidak disukai oleh para petinggi klub dan sebagian supporter Real Madrid. Salah satu keputusan fenomenal Mourinho adalah dengan ”membuang” icon sekaligus kapten Real Madrid dari penjaga gawang utama menuju bangku cadangan. Semenjak januari 2013 hingga akhir musim praktis sang kapten Madrid tersebut duduk sebagai pemain cadangan. Karena merasa tidak nyaman di tim ibu kota Spanyol tersebut, pada akhir musim Mou memutuskan untuskan untuk mundur. Musim 2012/13 tersebut menjadi musim terakhir Mou di Madrid.
Jose Mourinho membuat keputusan besar dengan kembali lagi ke Chelsea. Dia menganggap bahwa Chelsea adalah rumahnya, tempat yang nyaman untuk kembali. Banyak suporter Chelsea yang masih mendukung dan memintanya kembali, dan Mou benar-benar kembali ke ”rumah”. Namun, ini menjadi sebuah tantangan baru bagi Mou, apakah dia mampu mengulang kesuksesan di Chelsea seperti apa yang telah ia lakukan sebelumnya? Selamat kembali ke Chelsea, Mou!
 

Kisah Enam Musim Barcelona

Barcelona FC, klub raksasa Spanyol dan juga Eropa yang dalam satu dekade kebelakang menghipnotis jutaan mata dengan gaya bermain yang disebut Tiki Taka. Gaya bermain dengan operan-operan pendek yang diadopsi dari total football Belanda telah membuat klub ini mampu menguasai Benua “Biru” Eropa dengan menggondol dua piala Liga Champions dalam enam musim terakhir, tepatnya pada musim 2008/09 dan 2010/11. Namun ada satu fakta unik dalam enam musim tersebut yang dialami oleh Barcelona khususnya dan para kontestan Liga Champions pada umumnya.

Hal unik tersebut berawal dari Liga Champions musim 2007/08. Pada musim tersebut Barcelona lolos hingga babak semi final setelah menjungkalkan wakil dari Jerman Schalke 04 dibabak perempat-final. Dalam drawing Barcelona harus meladeni jawara dari Inggris, Manchester United. Pada leg pertama pertemuan kedua tim berakhir dengan sama kuat 0-0. Hasil akhir ditentukan di Pertemuan leg ke-2 yang diselenggarakan di Camp Nou. Pertandingan berakhir tragis bagi tuan rumah. Tim tamu mampu mencuri gol lewat tendangan keras Paul Scholes dan tidak mampu disamakan oleh Barcelona. Manchester United pun akhirnya melenggang ke Final dan menciptakan all England Final di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia. Seperti kita ketahui Manchester United keluar sebagai juara Liga Champions musim tersebut dengan menundukkan wakil Inggris lainnya, Chelsea, melalui babak adu penalti.

Kejadian berulang dua musim berikutnya, tepatnya pada musim 2009/10. Kali ini sang protagonis hadir pada tim Inter Milan yang saat itu dilatih “The Special One” Jose Mourinho. Pada drawing semi final musim itu mempertemukan antara juara bertahan Barcelona melawan Inter Milan. Barcelona yang diunggulkan tak diduga takluk 3-1 di Giuseppe Meazza, Milan. Hasil yang membuat langkah Barcelona untuk mencetak rekor sebagai tim pertama yang mampu mempertahankan Piala Liga Champions menjadi berat. Pertandingan leg ke-2 yang dihelat di Camp Nou kandang Barcelona berhasil dimenangkan oleh tuan rumah dengan skor 1-0 lewat gol Gerard Pique. Namun, hasil tersebut tidak mampu menolong Barcelona untuk lolos ke final karena kalah agregat 3-2 dari Inter Milan. Inter Milan pun lolos ke Final dan akan berhadapan dengan wakil Jerman FC Bayen Munich. Final yang digelar di Santiago Bernabeu tersebut berhasil dimenangkan oleh Inter Milan dan menobatkan Jose Mourinho sebagai manager ke-3 yang mampu menjuarai Liga Champions dengan dua tim berbeda setelah Ernst Happel dan Ottmar Hitzfield.

Dua musim berselang, tepatnya pada musim 2011/12 pola yang sama kembali berulang. Pelaku utamanya adalah wakil dari Inggris yang tidak diunggulkan untuk menjadi juara, yaitu Chelsea. Pasca pemecatan pelatih muda fenomenal Andre Villas Boas dari Chelsea pada awal Februari, nahkoda Chelsea dipegang oleh sang assisten Roberto Di Matteo. Ditangan Di Matteo Chelsea cukup stabil penampilannya terutama di Liga Champions. Namun undian semi final mengharuskan mereka bertemu sang juara bertahan dan favorit juara, Barcelona. Hal yang tidak menguntungkan tentunya bagi London biru. Pertandingan semi final pertama di Stamford Bridge membuahkan hasil manis bagi tuan rumah. Chelsea mampu mengalahkan Barcelona 1-0. Ujian sebenarnya akan tersaji pada leg ke-2 yang diselenggarakan di Camp Nou, markas angker Barcelona. Namun, Chelsea memutarbalikkan prediksi dengan mampu menahan imbang Barca dengan skor 2-2. Dengan hasil tersebut Chelsea lolos dengan Agregat 3-2. Chelsea memberikan kado pahit bagi Guardiola yang menjalani musim terakhirnya bersama Barcelona dengan menyingkirkannya di babak semi final. Chelsea melenggang ke final dan berhadapan dengan Fc Bayen Munich yang mampu mengalahkan wakil Spanyol lainnya, yaitu Real Madrid. Final yang diselenggarakan di Allianz Arena, markas Bayern Munich, berakhir dengan dramatis. Setelah unggul terlebih dahulu melalui Thomas Muller, Chelsea mampu membalas di meti akhir waktu normal melalui Didier Drogba. Hasil akhir pun Chelsea menang melalui adu penalti.

Terakhir, musim yang baru saja berakhir, musim 2012/2013 pun menghasilkan pola yang sama. Kini di semi final yang berisi klub dari dua negara, Jerman dan Spanyol. Bayern Munich harus menghadapi Barcelona, sedangkan Real Madrid harus menghadapi Borrusia Dortmund. Dalam pertandingan leg ke-1 di Allianz Arena, melahirkan hasil yang mengejutkan dimana FC Bayern berhasil mencukur Barcelona dengan 4 gol tanpa balas. Kekalahan terbesar Barca dalam kurun enam musim terakhir di Liga Champions. Hasil tersebut membuat langkah Barcelona menuju final menjadi kecil. Benar saja, pada leg-2 peluang Barca untuk lolos benar-benar tertutup. Leg ke-2 yang diselenggarakan di Camp Nou, Barca kembali dicukur habis dengan skor 3-0, yang menjadikan aggregat 7-0 bagi FC Bayern. Sebuah rekor aggregat terbesar dalam sejarah Liga Champions. Pada musim ini Liga Champions untuk pertama kalinya melahirkan All German Final di Liga Champions setelah Borrusia Dortmund berhasil mengalahkan Real Madrid di semi final lainnya. Pertandingan Final diselenggarakan di Stadion Wembley, Inggris. Pertandingan berlangsung seru dengan kedua tim saling menyerang. Namun, hasil akhir memihak kepada FC Bayern dengan skor 2-1. Hasil ini membuat penantian FC Bayern akan gelar Liga Champions berakhir. Setelah mencapai dua kal final dalam tiga musim, tetapi selalu berada dalam posisi Runner-up.

Dapat dilihat kesamaan dari tim yang juara di atas, dimana tim tersebut mampu mengalahkan Barcelona di Semi final kemudian merengkuh juara. Sebuah ironis memang bagi Barca dimana mereka “turut andil” dalam melahirkan juara. Mungkin inilah serunya sepak bola. Selalu ada pola-pola unik dan berulang. Salam Olahraga!
ERN
3 Juni 2013 (3:43)