Selasa, 15 Maret 2011

Teori Masuknya Islam

A.    Teori masuknya Islam ke Nusantara.
Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke nusantara. Teori-teori tersebut bersinggungan dengan asal-usul Negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke nusantara. Di bawah ini saya akan menjelaskan Tiga teori masuknya Islam ke nusantara. Diantaranya:
1.      Teori Gujarat
Teori ini menjelaskan bahwa agama Islam masuk ke nusantara pada abad ke-13 masehi yang pembawanya merupakan berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari Teori Gujarat adalah kurangnya fakta-fakta yang menjelaskan peranan orang-orang Arab yang menyebarkan agama Islam secara langsung ke Nusantara. Lagipula, pada saat itu hubungan dagang antara India dan Nusantara sudah terjalin lama melalui jalur Indonesia - Cambay - Timur Tengah – Eropa. Dan teori tersebut lebih diperkuat lagi dengan adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
Tokoh-tokoh dari pendukung teori ini adalah Snouck Hurgronye, W.F. Stutterman, dan Bernard H.M.Vlekke.
2.      Teori Makkah
Teori Makkah ini merupakan teori yang muncul sebagai penyanggah dari Teori Gujarat. Dalam Teori Makkah dikatakan bahwa Agama Islam masuk ke Indonesia pada Abad ke-7 Masehi yaitu tahun 674 di Pantai Barat Sumatera yang sudah terdapat perkampungan Islam Arab. Kemudian, yang lebih mendukung teori ini adalah Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran Mazhab Syafi’I, dimana pengaruh Mazhab Syafi’I terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Dan, raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al-Malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembawa sekaligus penyebar agama Islam ke Nusantara adalah orang-orang Arab.
Tokoh-tokoh yang mendukung Teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur, dan T.W. Arnold.
3.      Teori Persia
Berdasarkan Teori Persia, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 yang dibawa dan disebarkan oleh orang-orang Persia (Iran). Dasar dari teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti peringatan 10 uharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat dijunjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Kemudian, kesamaan ajaran sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan Sufi dari Iran Al-Hallaj. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam system mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi harakat.lalu, ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
Tokoh pendukung dari Teori Persia ini adalah Umar Amir Husein dan P.A. Husein Jayadiningrat.

2 komentar: