Selasa, 12 April 2011

Menjaga Kesucian White Hart Line


Rabu (13/4) waktu Inggris atau Kamis dinihari waktu Indonesia barat tim debutan yang penuh kejutan di Liga Champions musim 2010/2011, Tottenham Hotspurs akan menjalani partai kandang melawan Real Madrid dalam lanjutan leg ke-2 babak perempat final Liga Champions. Dalam laga yang diselenggarakan di White Hart Line tersebut anak asuh Harry Redknapp mengusung mission impossible untuk melanjutkan langkahnya ke babak semi final. Pasalnya, pada leg-1 di Santiago Bernabeu Gareth Bale dkk. takluk empat gol tanpa balas dari tim asuhan Jose Mourinho. Gol-gol pada pertandingan tersebut dicetak oleh Emanuel Adebayor di menit ke-4 dan 57, Angel Di Maria menit ke-73, dan Cristiano Ronaldo menit ke-87.
Melihat hasil tersebut peluang anak asuh Harry Redknapp cukup sulit untuk lolos ke babak semi final. Tottenham Hotspurs minimal harus mencetak empat gol tanpa balas atau harus menang dengan selisih lima gol. Suatu pekerjaan yang mustahil apalagi lawan mereka Real Madrid penampilannya sedang meningkat setelah pada Minggu (10/4) dalam lanjutan La Liga berhasil menaklukan Athletic Bilbao. Namun, dengan kondisi yang tidak menguntungkan tersebut bukan berarti Tottenham akan melepaskan pertandingan di White Hart Line Rabu nanti. Sebagai tim debutan yang baru pertama kali tampil di Liga Champions musim ini pasukan Harry Redknapp punya catatan kandang yang sangat baik. Dari empat laga kandang yang telah dilakukan Tottenham berhasil mencatatkan tiga kemenangan, satu kali seri, dan belum pernah terkalahkan. Hasil seri didapatkan Tottenham di babak perdelapan final saat berhasil menahan imbang tanpa gol AC Milan. Sedangkan tiga kemenangan kandang dilakukan pada fase Grup A ketika mengalahkan Twente 4-1 (29/9), Inter Milan 3-1 (2/11), dan Werder Bremen 3-0 (24/11).
Misi menjaga rekor kandang di Liga Champions inilah yang akan diusung pasukan Lili Putih dari London saat menghadapi Pasukan special one. Jadi, pertandingan kamis nanti tetap akan seru karena tidak mudah bagi Madrid mengulangi hasil seperti pada leg-1. Dukungan suporter untuk tuan rumah juga akan menjadi musuh tersendiri bagi Madrid. –ern- (12-04-2011)

Kamis, 07 April 2011

Satu Kaki Madrid Injak Semi-Final


Rabu (6/4) dinihari, Real Madrid kembali memainkan laga babak perempat final Leg-1 Liga Champions dengan menjamu tim debutan asal Inggris Tottenham Hotspurs di Stadion Santiago Bernabeu. Real Madrid yang telah absen selama 7 musim dalam babak perempat final tampil dominan dalam pertandingan tersebut. Hal tersebut ditandai dengan Gol pemain pinjaman asal Manchester City, Emanuel Adebayor pada menit ke-4 setelah berhasil menyundul umpan sepak pojok yang dilakukan oleh Mesut Ozil. Petaka Tottenham hadir pada menit ke-15 setelah Peter Crouch menerima kartu kuning kedua setelah melanggar bek Madrid, Marcelo. Bermain dengan 10 orang praktis pertandingan babak pertama menjadi milik Madrid. Namun Gol kedua yang dinanti Madrid tidak kunjung hadir.
Memasuki babak kedua, pelatih Tottenham, Harry Redknapp menambah daya serang timnya dengan memasukkan Jermaine Defoe menggantikan gelandang serang Rafael Van der Vaart. Namun hal tersebut justru membuat lini tengah Tottenham kekurangan daya. Praktis pemain Real Madrid kembali menguasai pertandingan babak kedua. Berawal dari akselerasi Marcelo masuk ke kotak Penalti kemudian mengirimkan umpan tengah yang berhasil ditanduk oleh Adebayor yang tidak mampu diantisipasi oleh Gomes membuat Madrid Unggul 2-0 di menit ke-57. Keunggulan timnya membuat pelatih Madrid melakukan rotasi di lini tengah dengan mengganti Sami Khedira dengan Lassana Diarra pada menit ke-61. Masuknya Lass Diarra membuat lini tengah Madrid semakin mendominasi. Tottenham yang hanya meninggalkan Defoe sendirian di depan hanya bisa mengancam melalui serangan-serangan sporadis yang tidak terorganisir.
Pada menit ke-72 berawal dari tusukan Angel Di Maria yang masuk ke kotak penalti dari sisi kiri pertahanan Tottenham, dan sekejap melepaskan tendangan keras melengkung ke sudut kanan gawang yang tidak mampu ditepis oleh Gomes membuat Nuo Los Galacticos menjauhkan margin poin menjadi 3-0. Kemenangan yang telah di depan mata membuat Mourinho melakukan dua pergantian pemain dengan mengganti Adebayor dengan Gonzalo Higuain pada menit ke-74 dan Di Maria dengan Kaka pada menit ke-77. Pertandingan ini menjadi pertandingan pertama Gonzalo Higuain di Eropa setelah absen 4 bulan akibat cedera. Pergantian Di Maria dengan Kaka menuai hasil positif 10 menit kemudian ketika kaka memberi umpan yang disambut dengan tendangan volley Ronaldo yang gagal ditepis oleh Gomes, 4-0 untuk Madrid.
Hingga 90 menit pertandingan berlangsung, hasil 4-0 tidak berubah. Hasil tersebut membuat peluang Madrid melaju ke babak semi final semakin terbuka. Pada leg-2 di White Hart Line kandang Tottenham, Madrid hanya membutuhkan hasil imbang atau kalah tidak lebih dari tiga gol. Hasil tersebut juga membuat Madrid menjadi salah satu tim yang belum terkalahkan dalam laga kandang di ajang Liga Champions. –ern- (6 April 2011, 05:00)

Minggu, 03 April 2011

Nasib Sial, Arsenal!!!


Satu per satu peluang Arsenal mendapatkan gelar di musim 2010/2011 berguguran. Pada minggu 27 Februari 2011 peluang Arsenal mendapatkan gelar pertama dikandaskan oleh Birmingham di Final Piala Carling. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Wembley tersebut dimenangkan oleh Birmingham dengan skor 2-1 lewat gol Nicola Zigic di menit ke 28 dan Martins di menit ke 89. Arsenal hanya mampu mencetak satu gol lewat Robbie van Persie pada menit ke-39. Dengan hasil tersebut Arsenal gagal meraih gelar pertama mereka di musim 2010/2011.
 Kekalahan tersebut ternyata cukup mempengaruhi mental Arsenal karena belum bisa mematahkan nasib buruk mereka dalam periode paceklik gelar sejak tahun 2005. Selang waktu kurang lebih 9 hari dari final Wembley, tepatnya pada Rabu 9 Maret 2011 Arsenal harus bertandang ke Nou Camp kandang Barcelona dalam lanjutan Liga Champions Leg-2. Pada leg-1 16 Februari 2011 di Emirates Stadium Arsenal berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor 2-1 lewat gol Robin Van Persie dan Andrey Arshavin setelah kebobolan terlebih dahulu oleh gol David Villa.
Pada leg-2 tersebut Arsenal membawa asa tinggi untuk lolos ke babak perempat final Liga Champions dan mengakhiri kutukan selalu gagal dalam menghadapi  Barcelona, terlebih kapten arsenal Cesc Fabregas dapat tampil setelah sembuh dari cedera. Namun, kenyataan di Nou Camp berbanding terbalik dengan di Emirates. Arsenal selalu dalam tekanan Barcelona, dan hasil akhir pun menunjukkan dewi fortuna lebih memihak kepada Barcelona. Barcelona berhasil membungkam Arsenal dengan skor 3-1. Fakta statistic pertandingan pun memihak Barcelona, dimana Arsenal dalam 90 menit tidak mampu mengancam gawang Barcelona yang dijaga oleh Victor Valdes. Dengan fakta tersebut Arsenal menjadi satu-satunya tim sejak musim 2003/2004 yang tidak mampu menendang ke gawang lawan dalam pertandingan Liga Champions.[1]
Penderitaan Arsenal tidak hanya berhenti sampai disitu. Selang tiga hari tepatnya pada minggu 13 Maret 2011, peluang Arsenal meraih gelar melalui Piala FA digagalkan oleh Manchester United di perempat final dengan skor 2-0. Dalam waktu dua minggu, Arsenal harus kehilangan tiga peluang gelar juara. Dan itu tentu saja mengganggu mental pemain Arsenal dalam menghadapi lanjutan Liga Primer Inggris, satu-satunya ajang yang Arsenal masih memiliki peluang untuk juara. Arsenal berada di peringkat dua di bawah Manchester United dengan selisih point 7. Dengan hanya memiliki satu peluang untuk meraih juara di musim ini, otomatis pemain Arsenal akan ngotot dalam menghadapi pertandingan di Liga Inggris. Dengan demikian tiap pekannya Liga Inggris akan semakin seru dengan persaingan sengit papan atas untuk memperebutkan juara dan tiket lolos otomatis ke babak grup Liga Champions musim depan. –ern- (19-3-2011)


[1] http://goal.com/FACT-OF-THE-DAY/16 -Maret-2011/17:55