Kamis, 26 September 2013

Invasi Spanyol Jilid Kedua



Rafa Benitez - Nahkoda invasi Spanyol Jilid II

Bursa transfer musim panas 2013 Serie A Italia kembali bergairah. Setidaknya itu diwakili beberapa klub besar yang memboyong beberapa nama tenar. Terhitung Gervinho, Tevez, dan Llorente melewati gerbang Serie A menuju Roma dan Juventus. Namun, yang menyita perhatian lebih adalah klub asal Naples, SSC Napoli.
Pasca kepergian sang pelatih Mazzari menuju Inter dan hengkangnya sang bomber Edinson Cavani ke Paris Saint Germain, Napoli bergegas membenahi skuadnya. Dana melimpah dari transfer Cavani langsung dimanfaatkan sang Presiden Aurelio De Laurentiis. Rafael Benitez didatangkan untuk menahkodai Napoli.
Setelah ditunjuk sebagai manajer Napoli, Benitez langsung bertindak cepat di bursa Transfer. Gonjang-ganjing ketidaknyamanan dalam tim Real Madrid pasca melepas Jose Mourinho ke Chelsea dan juga rumor transfer Bale dimanfaatkan dengan baik. Pemain-pemain yang diramalkan akan tersisih dibujuk menuju San Paolo. Terbukti tiga punggawa Real Madrid yakni Gonzalo Higuain, Raul Albiol, dan Jose Callejon berhasil dijerat oleh Benitez.
Tidak berhenti disitu, Benitez juga berhasil meminjam mantan anak asuhnya dari Liverpool, Jose Manuel Reina. Kedatangan Reina ini melengkapi gerbong Spanyol yang dibawa Benitez ke Napoli yaitu, Albiol dan Callejon. Kebijakan Benitez ini memang cukup asing di Italia. Di luar dari sisi kemampuan pemain yang dibawa, pemain-pemain Spanyol memang cukup asing di Italia. Sepanjang abad 21, ini bisa dikatakan invasi pemain Spanyol jilid kedua.
Kebijakan transfer Napoli tersebut mengingatkan kembali pada awal Abad 21 dimana beberapa pemain La Liga khususnya pemain Spanyol masuk ke Serie A. Pemain-pemain tenar seperti Francisco Farinos, Jose Mari, Javi Moreno, Gaizka Mendieta, dan Ivan de la Pena menarik minat klub papan atas Italia pada medio 2000-2002. Pemain-pemain tersebut terditribusi ke dalam 3 tim. Farinos di Inter, Jose Mari dan Javi Moreno ke AC Milan, kemudian Mendieta dan De La Pena ke Lazio.
Sayangnya invasi jilid pertama tersebut dinilai gagal total. Para matador tersebut kesulitan dalam beradaptasi dengan Sepak bola Italia. Terbukti mereka cukup kesulitan menembus skuad utama di masing-masing klubnya. Mereka pun harus menerima nasib tragis dengan mengalami proses peminjaman atau di jual kembali.
Melihat musim ini terutama Napoli, patut ditunggu tuah dari gerbong Spanyol tersebut. Napoli dengan Benitez pun menjawab di awal-awal pembukaan Serie A yang telah bergulir 4 giornata mereka mampu berada di puncak klasemen Serie A dengan poin sempurna. Apakah mereka akan tetap konsisten? Waktu yang akan menjawabnya.
ERN 
26/9/2013 (3:04)

Senin, 23 September 2013

Sumbangsih Kaka Untuk Milan



       Bursa transfer musim panas 2013 memiliki cerita lain selain mega transfer Gareth Bale. Masuknya Gareth Bale membuat Madrid harus merampingkan skuadnya untuk mengefisiensikan  finansial klub. Pemain seperti Gonzalo Higuain, Mesut Ozil, dan Raul Albiol harus hengkang. Menjelang bursa transfer ditutup terjadi kejutan dimana Ricardo Kaka memilih untuk pergi ke tim yang telah membesarkan namanya, AC Milan.
        Kepindahan Kaka cukup mengejutkan mengingat Real Madrid berhasil mendatangkan pelatih yang berhasil membesarkan namanya di Eropa yaitu, Carlo Ancelotti. Kedatangan Carletto –sapaan akrab Ancelotti- dianggap akan mengembalikan sentuhan ajaib Kaka seperti di Milan. Namun, Kaka memutuskan lebih memilih untuk kembali ke Milan agar mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak mengingat menumpuknya pemain tengah di Madrid.
        Demi kepindahannya ke Milan tersebut, Kaka bahkan rela gaji yang diterimanya di Milan dipangkas hingga 50% dari gajinya di Madrid. Hal tersebut menunjukkan betapa inginnya Kaka pindah dari Madrid menuju AC Milan. Keputusan tersebut tentu saja disambut gembira para milanisti terutama di Italia, mengingat mereka berhasil membawa “pulang” puzzle yang hilang.
        Kembalinya Kaka ke AC Milan memberikan harapan besar kepada pendukung Milan akan kembalinya kejayaan klub.  Sayang, ketika menjalani debut kedua bersama AC Milan saat melawan Torino pada 15 September 2013, Kaka harus mengalami cedera paha. Cedera tersebut membuat Kaka akan menepi kurang lebih satu bulan.
        Namun, walaupun sedang cedera, Kaka menunjukkan sumbangsihnya untuk AC Milan. Ia rela untuk tidak menerima gaji selama proses penyembuhan cedera tersebut. Hal tersebut diapresiasi Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, “Kaka membuat keputusan luar biasa ketika dia memutuskan tak menerima gaji selama mengalami cedera. Dia pantas mendapatkan acungan jempol.” Ucap Galliani.
        Hal tersebut menunjukkan betapa Kaka sangat mencintai AC Milan. Bahkan ketika menjalani musim pertamanya bersama AC Milan yang berujung pada Juara Serie A musim 2003/2004, Kaka sempat berkata, “Dalam darah saya mengalir DNA Milan”.

ERN 
23/9/2013 (22:45)

Kamis, 05 September 2013

Duet Maut Eropa Dan Duet Maut Latin



Setelah kurang lebih dua bulan gonjang-ganjing transfer Gareth Bale dari Tottenham Hotspurs ke Real Madrid menghiasi media massa, akhirnya pada senin 2 September 2013 transfer itu menjadi kenyataan. Real Madrid berhasil menyelesaikan saga transfer dengan dana 100 juta Euro atau kurang lebih dari 1,5 triliun Rupiah. Transfer Bale tersebut secara otomatis berhasil memecahkan rekor transfer termahal dunia milik Cristiano Ronaldo saat pindah dari Manchester United menuju Real Madrid.
Bergabungnya Bale ke Real Madrid menimbulkan efek domino di bursa transfer terutama bagi dua bintang Madrid. Tidak lama berselang pasca resminya Bale ke Madrid, Kaka ”dipulangkan” Madrid ke klub yang membesarkan namanya di Eropa, AC Milan, tanpa dana sepeserpun. Kemudian setelah itu diikuti oleh Mesut Ozil yang dilepas ke Arsenal. Arsenal harus membayar 50 juta Euro untuk mendapatkan jasa pemain timnas Jerman tersebut. Kedua pemain bintang tersebut dilepas tentu saja untuk menyeimbangkan neraca keuangan Madrid mengingat gaji mereka di Madrid tidaklah kecil, dan gaji Bale di Madrid pun ditengarai kurang lebih dari 5,2 miliar Rupiah per pekan.
Kini Real Madrid berhasil menciptakan duet pemain termahal di dunia sekaligus duet maut Eropa dalam sosok Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale. Sebelumnya tim rival mereka, Barcelona, berhasil menciptakan duet Amerika Latin dalam diri Lionel Messi dan Neymar. Neymar sendiri telah memulai debutnya di La Liga di pekan pertama saat masuk sebagai pemain pengganti pada pertandingan Barcelona menjamu Levante. Namun, hingga pertandingan ketiga La Liga Neymar masih belum mampu mencetak gol. melihat hal itu adaptasi terhadap tempat baru menjadi kunci, dan Bale bukan pengecualian. Bale harus bisa cepat beradaptasi dengan para pemain bintang Real Madrid. Namun yang pasti La Liga musim ini akan diwarnai persaingan duet maut Eropa melawan duet maut Amerika Latin.
ERN
3-9-2013 (5:06)